Suami
mutilasi istri dan anak sendiri
Fenomena mutilasi yang sangat sadis
sering terjadi akhir-akhir ini tak hanya di Jakarta. Peristiwa yang sangat mengenaskan
ini yang dilakukan dengan cara memotong bagian-bagian tubuh korban juga terjadi
di Kecamatan Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Seorang Petani
Silvester Bria 48 tahun tega membunuh istrinya Rosalina Bete 45 tahun yang
berprofesi sebagai guru SD swasta yang sedang hamil 3 bulan serta anaknya Emilia
Putri yang berusia 2,5 tahun. Bagian-bagian tubuh kedua jasad yang telah tersangka
potong, kemudian di kubur di dalam satu lubang.
Peristiwa ini terjadi pada Senin 4
Maret 2013. Namun kasusnya baru terungkap jum’at setelah warga heboh menemukan
lengan dan sejumlah anggota tubuh korban lainnya. Keesokan harinya yaitu Sabtu
setelah kehebohan penemuan tersebut, sang pelaku menyerahkan diri kepada
Kepolisian Resor Belu dan akan ditahan untuk proses hukum selanjutnya .
Berdasarkan pemeriksaan sementara
polisi atas informasi dari pelaku , pelaku melakukan aksi mutilasi terhadap
istri dan anaknya karena tersinggung . Harga dirinya terlecehkan sebagai pria
sekaligus suami di depan keluarga besar mertuanya, pada 24 Februari yang lalu .
Ketika salah satu anggota keluarga istrinya ada yang meninggal dunia , sesuai
peraturan adat mereka harus memberikan tais
( kain penutup jenazah ) ke rumah duka . Bersama sang istri pelaku pun
mengantarkan sehelai kain tenun ikat ke rumah duka. Namun , keluarga besar
istrinya menganggap kurang pantas dan pelaku dianggap menantu yang kurang
bertanggung jawab . Karena tidak tahan , mereka pun pulang setelah mendengar
olokan sebelum acara pemakaman.
Setelah tiba di rumah, karena merasa
sangat tersinggung atas gunjingan keluarga besar sang istri mereka pun
bertengkar . Emosi pelaku tak tertahankan lagi akhirnya dia mengambil sebilah
parang menusuk istrinya dan anaknya hingga tewas. Kemudian pelaku mengubur
jasad korban di sebuah lubang. Demi menghilangkan jejak, permukaan tanah di
atas kuburan ditutupi daun pisang dan rerumputan.
Referensi : Kompas,
Minggu, 10 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar